dear putri

Dear putri senja,
Sekarang sudah malam dan saya belum bisa tidur

Membaca kembali goresan tangan kita dalam buku
yang kita tulis saat lidah sama-sama kelu
saat kita tak lagi bisa bercumbu
karena matahari mengintip di balik pintu

Berandai hari bak tali layangan yang bisa diulur semau kita
Dan tentang kau yang melukis aku dengan aksara
yang berbaring di pusat kota
Dan kulukis kau dengan cahaya
yang mendekap rasa hangat di dalam dada

Ingatkah saat kita tak tahu hendak kemana?
Lalu  terdampar pada sebuah toko buku
di antara rak-rak kucuri ciuman hingga wajahmu bersemu
dan malam berakhir di sebuah bioskop tua berdebu
dalam lelah kau terlelap di bahuku

* disalin dari mimpi matahari

9 thoughts on “dear putri

  1. Juminten berkata:

    ummm… apakah ini cerita tentang seorang teman?

  2. kishandono berkata:

    kulukis kau dengan cahaya

    suka dengan kalimat ini…

  3. puisigila berkata:

    Hai hai…suka puisi? Mampir dong…

  4. puisigila berkata:

    puisigila.wordpress.com

  5. dinda berkata:

    bagus deh… bener…

  6. yati berkata:

    @jumi: ini tentang… sebelum kita ‘ketemuan’ di telpon waktu itu

    @kishandoro: ma kasih, sebagian kalimat dari ‘matahari’ saya hanya nambahin

    @puisigila: ma kasih, nanti saya mampir

    @dinda: ma kasih *tersipu*

  7. merahitam berkata:

    Hiks…Hiks…
    Berharap ada yang ngirimin puisi cantik buatku.

  8. venus berkata:

    Kalian ciuman di toko buku? Lo yg nyium duluan? Iiiiihhh…

  9. mayssari berkata:

    bagus banget…

Tinggalkan komentar