pulanglah…

melihat gambar itu, seperti melihat potret diri. berdiri dalam kegamangan. saat senja kian menua. magrib menjelang. saatnya pulang ke rumah. meski belum puas di luar sana. bermain di dunia yang begitu melenakan. membuat lupa jalan pulang.

boneka dalam lemah genggaman ikut terkulai. tak rela pulang. terdiam menatapi senja yang makin memerah. tapi akhir2 ini mimpi sedih selalu membayangi setiap pejam. ayolah, pulang. apalagi yang membuat berat hati?

ingat, pengasingan diri ini telah begitu lama dijalani. mengapa kini masih enggan pulang? mengapa terus bertahan dalam kekeraskepalaan? apa yang kau cari? pulanglah…

7 thoughts on “pulanglah…

  1. merahitam berkata:

    Sempatkanlah untuk pulang. Meski hanya sebentar. Ibu dan bapak lebih berhak untuk melihat rona bahagiamu ketimbang yang lain.

  2. sapi berkata:

    mau ta anter ?
    tapi kumpulin duit dulu…300 juta :p

  3. Koko berkata:

    mungkin rumah itu sudah berpindah di hatimu?

  4. merahitam berkata:

    @ sapi

    Aku boleh ikut juga?

    *dijitak sapi, jangan nanti mengganggu

    Tapi aku akan membantumu merampok 300 juta

    *dipelototin sapi, iya, bantuin ngerampok aja, jangan ikut-ikut ke rumahnya. mengganggu

    Kalau gak boleh ikut, gak jadi ku bantuin ngerampok 300 juta. aku ntar ngerampok sendiri, 1 milyar.

    *dijewer sapi, jangan serakah

    kalau gitu aku boleh ikut ya?

    *sapi menggeleng, nggak boleh. nanti aja, kalau aku sudah mencetak undangan. kamu tak kasih yang pertama.

    Minggu depan?

    *sapi menimbang, boleh. kita siapin sadapan dari sekarang.

    Hihihihihihihihihihi…

  5. sapi berkata:

    wueleh..wueleh

    kamu leh ikut kok
    kan dua, tiga hingga empat diperkenankan

    wue ee ee ee…

  6. merahitam berkata:

    @ Sapi

    Aku boleh punya suami sampai 4? Asiiiikkkk…. :p

  7. gandhi berkata:

    300 jt?

    *siap2 menyelidiki aliran dana rekening sapi*

Tinggalkan Balasan ke Koko Batalkan balasan