prematur

Saya tak pandai menulis puisi. Tapi saya diminta menyetorkan puisi untuk diterbitkan dalam buku itu. Saya kirimlah ke editor. Lalu katanya terjadi sesuatu, dan puisi2 yang saya kirimkan, tak jadi diterbitkan. Konon katanya malah diboikot. Alasannya, puisi saya dan 12 orang lainnya, termasuk editor, dianggap tak sesuai dengan isi yang diinginkan, mungkin oleh penyandang (atau yang merasa menanggung?) dananya. Padahal, isi buku itu juga ga ada kategori atau tema khusus, campur aduk ga jelas. Tapi udahlah, liat sisi baiknya saja. Kata temen saya, setidaknya saya beruntung tak ikut dicela dan dimaki karena buku itu. Dan (mungkin) juga saya tidak ikut ‘tercemar’. Eh iya, tulisan ini dibikin bukan karena panas hati karya saya ga dimuat. Saya masih berusaha objektiflah… Tapi kalo ternyata menurut Anda terlihat emosional, ya maap….hahaha!

3 thoughts on “prematur

  1. telmark berkata:

    yg jelas, teruslah berkarya. šŸ™‚ akan ada sisi baiknya nanti dari peristiwa ini. (amien). salam.

  2. venus berkata:

    sabaaaaarrrr….sabaaaaaarrrrrr….

Tinggalkan komentar